Sajak Tangan Dari Pujangga Besar Indonesia

SAJAK TANGAN
Oleh :
W.S. Rendra
Inilah tangan seorang mahasiswa,
tingkat sarjana muda.
Tanganku. Astaga.
Tanganku menggapai,
yang terpegang anderox hostes berumbai,
Aku bego. Tanganku lunglai.

Tanganku mengetuk pintu,
tak ada jawaban.
Aku tendang pintu,
pintu terbuka.
Di balik pintu ada lagi pintu.
Dan selalu :
ada tulisan jam bicara
yang singkat batasnya.

Aku masukkan tangan-tanganku ke celana
dan aku keluar mengembara.
Aku ditelan Indonesia Raya.

Tangan di dalam kehidupan
muncul di depanku.
Tanganku aku sodorkan.
Nampak asing di antara tangan beribu.
Aku bimbang akan masa depanku.

Tangan petani yang berlumpur,
tangan nelayan yang bergaram,
aku jabat dalam tanganku.
Tangan mereka penuh pergulatan
Tangan-tangan yang menghasilkan.
Tanganku yang gamang
tidak memecahkan persoalan.

Tangan cukong,
tangan pejabat,
gemuk, luwes, dan sangat kuat.
Tanganku yang gamang dicurigai,
disikat.

Tanganku mengepal.
Ketika terbuka menjadi cakar.
Aku meraih ke arah delapan penjuru.
Di setiap meja kantor
bercokol tentara atau orang tua.
Di desa-desa
para petani hanya buruh tuan tanah.
Di pantai-pantai
para nelayan tidak punya kapal.
Perdagangan berjalan tanpa swadaya.
Politik hanya mengabdi pada cuaca…..
Tanganku mengepal.
Tetapi tembok batu didepanku.
Hidupku tanpa masa depan.

Kini aku kantongi tanganku.
Aku berjalan mengembara.
Aku akan menulis kata-kata kotor
di meja rektor


TIM, 3 Juli 1977
Potret Pembangunan dalam Puisi


Dampak Positif TIK di bidang Pendidikan Indonesia

Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

    Transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya juga membawa berbagai dampak negatif diantaranya:

    1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
    2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
    3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

    Menurut pendapat para pakar informasi, dampak negative dari berbagai fasilitas komunikasi, termasuk internet, sama sekali tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dampak negatif tersebut sangat mempengaruhi aktivitas penggunanya. Berikut ini contoh kejahatan maupun tindakan amoral yang paling banyak ditemui sebagai dampak negatif TIK, diantaranya: Pornografi, Tayangan berupa kekejaman dan kesadisan, Penipuan, Carding, Perjudian dan Ketergantungan.

    Dampak negatif TIK diatas dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

    1. Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan chiber task yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi di instansi pemerintah. Hal ini meliputi keamanan teknologi, system rekap data, serta fungsi pusat penanganan bencana.
    2. Menghindari penggunaan telepon seluler berfitur canggih oleh anak-anak dibawah umur dan lebih mengawasi pemakaian ponsel.
    3. Televisi:
    1. Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan mistis.
    2. Memperhatikan batasan umur penonton pada film yang tengah ditayangkan.
    3. Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel dan satelit.
    4. Menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar.
    4. Komputer dan internet:
    1. Mewaspadai muatan pornografi digital (online maupun offline).
    2. Mewaspadai kekerasan pada game.
    3. Cek history browser pada computer anak untuk melihat apa saja yang sudah dilihatnya.
    4. Menggunakan program filtering dan Parental Control.
    5. Meletakkan computer pada tempat yang dapat diawasi, hindari penempatan computer di dalam kamar.
    6. Jika terpaksa meletakkan computer dalam kamar anak, jangan melengkapinya dengan fasilitas internet.
    5. Perbanyak buku yang bersifat edukatif di rumah.
    Disamping Teknologi informasi memiliki manfaat yang sangat banyak. Tapi, selain itu masih banyak kendala dalam penerapan aplikasi teknologi informasi itu sendiri. Diantaranya :
    1. Kurangnya ketersediaan sumber daya manusia
    2. Kurang siapnya proses transformasi teknologi
    3. Belum memadainya infrastruktur telekomunikasi
    4. Belum memadainya perangkat hukum yang mengaturnya
    5. Memerlukan biaya yang cukup tinggi
    6. Belum meratanya jaringan di seluruh Indonesia

    Label dari

    Makalah Penilaian Buku Ajar

    Bahan ajar memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran. Posisinya adalah sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang harus disampaikan guru, dan informasi yang harus disajikan guru dihimpun di dalam bahan ajar.

          Pada sisi lain, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, guru harus memilih buku yang sesuai dengan bahan  ajar yang akan di sampaikan.

          Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Pelayanan individual dapat terjadi dengan bahan ajar. Peserta didik berhadapan dengan bahan yang terdokumentasi. Peserta yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Peserta didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajarnya berulang-ulang. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap peserta didik dapat terjadi dengan bahan ajar.
          Oleh sebab itu, guru harus bisa memilih buku ajar yang sesuai untuk bahan ajarnya. Pada era globalisasi dan demokrasi, setiap orang berhak untuk menulis buku pelajaran, dengan syarat buku tersebut harus memenuhi beberapa kriteria dalam penyusunan buku ajar.
          Untuk mengetahui bagaimana suatu buku itu layak di gunakan untuk bahan ajar, maka dengan itu kami akan menyusun makalah tentang penilaian buku pelajaran “bahasa arab”.

      Rumusan Masalah
       Masalah yang akan kami angkat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
    1. Apa kriteria penyusunan buku ajar mata pelajaran Bahasa Arab ?
    2. Instrumen apa saja yang dijadikan untuk penilaian buku ajar mata pelajaran Bahasa Arab?
      Tujuan Penyusunan Materi
       Adapun tujuan pembahasan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
    1. Mengetahui kriteria penyusunan buku ajar mata pelajaran Bahasa Arab
    2. Mengetahui instrumen penilaian buku ajar mata pelajaran Bahasa Arab
    BAB II
    PEMBAHASAN
      KRITERIA PENYUSUNAN BUKU AJAR
          Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 dijelaskan bahwa buku (teks) pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
          Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa buku pelajaran adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku pelajaran merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasa dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai penunjang program pembelajaran.
          Kedudukan buku teks pelajaran sangatlah penting, baik bagi siswa maupun guru. Karena tingkat kepentingan itulah buku teks pelajaran haruslah layak untuk dijadikan tempat beroleh pengalaman.
          Buku teks pelajaran dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan (Pusat Perbukuan, 2005). Karena sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan penyajiannya, buku teks pelajaran itu memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya maupun tentang caranya. Dengan demikian, penggunaan buku teks pelajaran oleh siswa merupakan bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda dari masyarakat yang maju.
          Badan standar nasional pendidikan (BSNP) mengeluarkan suatu pedoman penulisan buku teks yang di dalamnya menjelaskan tentang prinsip-prinsip penulisan buku. Ada tujuh prinsip yang di kemukakan BSNP yang di anggap ideal dalam penyusunan buku teks, yaitu sebagai berikut:
      Kebermaknaan
      Prinsip ini menekankan pada ide, pikiran, gagasan dan informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan
      Keotentikan
      Prinsip ini menekankan kepada pemilihan dan pengembangan materi pelatihan berbahasa, yaitu:
      Berupa pelajaran atau wacana tulis atau lisan
      Banyak memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan kemahiran fungsi kebahasaannya
      Menekankan fungsi komunikatif bahasa, yakni menekankan proses belajar-mengajar
      Memenuhi kebutuhan berbahasa siswa
      Berisi petunjuk, pelatihan, dan tugas-tugas dengan memanfaatkan media cetak atau elektronik seoptimal-optimalnya
      Didasarkan hasil analisis kebutuhan berbahasa siswa
      Mengandung pemakaian unsur bahasa yang bersifat selektif dan fungsional, dan
      Mendukung terbentuknya performansi komunikatif siswa yang andal
      Keterpaduan
      Penataan bahasa dan sastra dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
      Mempertahankan keutuhan bahan
      Menuntut siswa untuk mengerjakan atau mempelajarinya secara bertahap, dan
      Secara fungsional, yakni bagian yang satu bergantung kepada bagian yang lain dalam jalinan yang padu dan harmonis menuju kebermaknaan yang maksimal
      Keberfungsian
      Keberfungsian ada pada pemilihan metode dan teknik pembelajaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bagian ini adalah
        Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamil bagian dalam peristiwa berbahasa yang seluas-luasnya
        Memberikan kepada siswa informasi, praktik, latihan, dan pengalaman berbahasa yang sesuai dengan kebutuhan berbahasa siswa
        Mengarahkan kepada siswa penggunaan bahasa bukan penguasaan pengetahuan bahasa
        Memungkinkan untuk memanfaatkan berbagai ragam bahasa dalam tindak/peristiwa bahasa yabg terjadi
        Di arahkan untukmengembangkan kemahiran berbahasa, dan
        Mendorong kemampuan berfikir/bernalar dan kreativitas siswa
      Performansi komunikatif
      Pengalaman belajar adalah segala sesuatu yang memungkinakan terjadinya peristiwa belajar. Hal ini dapat berupa kegiatan berbahasa, mengamati, berlatih atau bahkan merenung. Aspek "Software Akuntansi Laporan Keuangan Terbaik" yang perlu di perhatikan dalam pemilihan pengalaman belajar ialah mendukung terbentuknya performansi komunikatif siswa yang andal sesuai bahan pelajaran, bermakna bagi perkembangan potensi dan kemahiran berbahasa siswa, sesuai dengan tuntutan didaktik metodik yang mutakhir, disajikan secara keberlanjutan dan berkaitan dengan pengalaman-pengalaman belajar berbahasa yang lain secara terpadu.
      Kebertautan
      Agar diperoleh hasil yang optimal, pembelajaran bahasa dengan menggunakan pendekatan komunikatif menurut penggunaan media dan sumber belajar. Usahakan penggunaan media dan sumber belajar yang dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk belajar berbahasa (reseptif maupun produktif, lisan maupun tulis) berupa fakta berbahasa (rekaman peristiwa berbahasa) atau peristiwa aktual. Bahan tersebut bisa dicari oleh siswa atau di adakan oleh guru sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan berbahasa siswa, naik di dalam maupun dluar kelas, materi berbahasa yang disajikan berguna atau dapat dimanfaatkan setiap saat di sekitarnya sesuai dengan tuntutan kegiatan berbahasa yang mungkin dihadapi di masyarakat, bervariasi dan menantang, bermakna bagi pengembangan performansi komunikatif siswa secara optimal.
      Penilaian
      Pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif menuntut penggunaan penilaian yang dapat mengukur secara langsung kemahiran berbahasa siswa secara menyeluruh dan terpadu. Penilaiannya juga yang dapat mendorong siswa agar aktif berlatih berbahasa secara tulis/lisan, secara produktif maupun reseptif, yang menghasilkan wacana tulis/lisan.   
      INSTRUMEN PENILAIAN BUKU AJAR
       Buku pelajaran merupakan buku teks yang digunakan siswa di Sekolah sebagai buku penunjang kegiatan pembelajaran. Buku pelajaran pada prosesnya memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa karena buku pelajaran merupakan pegangan dan berlatih terhadap sebuah mata pelajaran.
       Saat ini banyak sekali penerbit buku yang menerbitkan buku pelajaran. Hal ini dapat dipahami karena penerbitan buku pelajaran memiliki sebuah kepastian konsumen yaitu para siswa. Karena banyaknya terbitan buku teks pelajaran yang ada, maka sebelum menentukan buku mana yang akan dipakai terlebih dahulu kita menilai kualitas buku yang ada.
       Ada beberapa faktor yang dapat kita jadikan bahan penilaian terhadap sebuah buku pelajaran. Kelayakan isi dan kelayakan penyajian merupakan hal yang perlu diperhatikan dari buku teks yang akan dipilih karena kedua hal tersebut menentukan kualitas dan kesesuaianya diterapkan pada siswa.
      Kelayakan Isi
       Kelayakan isi menyangkut materi apa yang disajikan dalam buku pelajaran. Ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi agar buku teks dapat dikatakan memiliki isi yang layak untuk dipakai. Kelayakan isi terlihat dari kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD, keakuratan materi, dan materi pendukung.
      Kesesuaian Uraian Materi dengan SK dan KD
         Materi yang termuat dalam buku teks harus jelas dan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh BSNP dalam standar isi. Kesesuain materi ini meliputi kelengkapan materi dan kedalaman materi yang disajikan.
        Kelengkapan Materi
         Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)  tanpa menyebutkan SK dan KD secara eksplisit.
        Wacana
           Wacana dapat berupa 1) percakapan, 2) karangan atau laporan utuh: cerpen, novel, buku, artikel, pidato, khotbah; atau puisi merupakan materi utama yang harus ada dalam buku teks pelajaran Bahasa Arab. Wacana biasanya mengawali uraian materi setiap bab. Berdasarkan pada wacana itulah uraian materi, pemahaman wacana, fakta kebahasaan/kesastraan, dan implikasi wacana, dibahas. Wacana yang disajikan mencakup ruang lingkup yang ada dalam standar isi berupa empat aspek keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis) mulai dari pengenalan konsep sesuai dengan tuntutan yang ada di Standar Komptensi maupun Kompetensi Dasar pelajaran Bahasa Arab MTs.
        Pemahaman wacana
          Pemahaman wacana merupakan tahapan lanjut setelah membaca dan menyimak wacana. Pemahaman wacana berisi perintah, tugas. atau pelatihan yang mengarahkan peserta didik untuk memahami isi/pesan wacana
        Fakta kebahasaan / kesastraan
          Uraian materi berisi fakta kebahasaan: kalimat, kosa kata, istilah, ungkapan, peribahasa, atau kesastraan sesuai tuntutan SK dan KD
        Implikasi wacana
          Implikasi wacana merupakan unsur di luar wacana, bisa berupa analogi, perbandingan, kesejajaran wacana yang mampu memperkuat penyampaian materi sesuai dengan tuntutan SK dan KD. Implikasi wacana berisi konsep dasar keluasan materi melalui pelatihan, tugas, dan kegiatan mandiri sehingga dalam kehidupan sehari-hari peserta didik mampu menggali dan memanfaatkan informasi, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan dalam kerja ilmiah
        Kedalaman materi
         Materi memberikan ketuntasan belajar sesuai dengan tingkat pendidikan dan sesuai dengan SK dan KD. Tingkat kesulitan konsep sesuai dengan perkembangan peserta didik dan tidak ada tumpang tindih antarkelas, maupun antarjenjang pendidikan
        Kesuaian wacana
        Mengacu pada ruang lingkup yang ada dalam pada standar isi (empat aspek keterampilan berbahasa). Empat aspek keterampilan bahasa dimaksudkan meliputi: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Wujud uraian, mulai pengenalan konsep sampai dengan interaksi antarkonsep, dan memperhatikan tuntutan SK dan KD. Tingkat kesulitan disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik yang lebih menekankan pada “concrete-operational” dan “system of operations” .
        Kuantitas wacana
             Ditunjukkan oleh jumlah minimal yang sesuai dengan tuntutan SK dan KD. Untuk mencapai kedalaman materi, maka kuantitas wacana ditentukan oleh pengembangan atau penambahan dengan jenis wacana lain yang dapat berfungsi sebagai pembanding, penjelas, analogi, atau kebutuhan lain yang sejalan dengan tuntutan materi. Dengan demikian materi yang disajikan memuat sumber-sumber tambahan itu mencerminkan kontinuitas, dengan kedalaman spiralitas mengembangan materi. Materi yang ditampilkan menjadi lebih menarik dan inovatif, serta memotivasi peserta didik senang belajar
        Kualitas wacana
             Mencerminkan kedalaman materi yang ditentukan oleh keaktualan, kemutakhiran, kefaktualan, dan kevariasian topik. Kualitas wacana mencerminkan kedalaman isi/pesan dengan spiralitas pengembangan materi pelajaran bahasa.
      Keakuratan Materi
        Setelah materi memiliki kesesuaian dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditentukan pemilihan materi yang digunakan juga harus akurat. Jangan sampai ketika membahas kompetensi dasar tertentu materi yang disajikan kurang relevan terhadap pencapaian kompetensi dasar. Keakuratan materi dalam buku teks bahasa Indonesia tercermin dari hal-hal berikut, yaitu:
      Keakuratan dalam pemilihan wacana
      Wacana yang disajikan berdasarkan kenyataan yang ada (faktual) serta sedang hangat dibicarakan (aktual) dengan menyebutkan sumber yang jelas sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.
      Keakuratan dalam konsep dan teori
      Konsep dan teori yang disajikan untuk mencapai KD sesuai dengan definisi sesuai dengan bidnag keilmuan (linguistik tidak menimbulkan banyak tafsir dan ilmu sastra, digunakan secara tepat sesuai dengan fenomena yang dibahas dan tidak menimbulkan banyak tafsir).
      Keakuratan dalam pemilihan contoh
      Uraian dan contoh menanamkan keruntutan konsep: yang mudah, sukar, konkret, abstrak, yang sederhana, kompleks yang telah dikenal dan yang belum dikenal. Contoh yang disajikan mengandung keunggulan nilai-nilai moral seperti keteladanan, kejujuran, tanggungjawab, kedisiplinan, kerja sama, dan toleransi.
      Keakuratan dalam pelatihan
      Pelatihan yang disajikan diawali dari konsep yang sederhana berkembang ke yang kompleks; konkret ke abstrak, mudah ke sulit, lingkungan dekat ke yang jauh secara bertahap dan berkesinambungan (continuity) sesuai dengan prinsip proses belajar. 
      Materi Pendukung Pembelajaran
       Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan materi pendukung dalam buku teks yaitu:
        Kesesuaian dengan perkembangan ilmu
        Materi yang disajikan dalam buku up to date, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) yang relevan dengan tingkat kognisi peserta didik
        Kesesuaian fitur, contoh, dan rujukan
        Wacana dan pengembangannya memperlihatkan fitur, gambar, contoh, atau ilustrasi yang mencerminkan peristiwa atau kejadian nyata, diutamakanan yang mutakhir (up to date) yang dapat dilihat dan dialami peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  
      Kelayakan Penyajian
      Teknik Penyajian
      Penyajian merupakan bagaimana sesuatu itu dikemas. Sesuatu walaupun berniali bagus jika dikemas dengan tidak baik, tidak teratur, tidak runtut secara konsep tentu akan membuat yang bagus itu menjadi tidak menarik. Bahkan dalam kaitannya dengan buku teks penyajian isi atau materi buku memiliki peranan yang sangat penting karena berhubungan dengan konsep berpikir siswa. Teknik penyajian sebuah buku teks setidaknya memiliki pedoman sebagai berikut:
        Kekonsistenan Sistematika Penyajian
        Sistematika penyajian disampaikan secara jelas, fokus, dan taat asas dalam setiap bab,
        yakni ada bagian pendahuluan (berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku, cara belajar yang harus diikuti, serta hal-hal lain yang dianggap penting bagi peserta didik), bagian isi (uraian, wacana, pelatihan, ilustrasi, gambar, dan pendukung lain), serta bagian penutup (rangkuman, ringkasan), serta relevan dengan pokok bahasan sehingga mampu membangkitkan rasa senang siswa dalam belajar.
        Keruntutan konsep
        Uraian, latihan, contoh dalam hal materi kebahasaan dan kesastraan yang disajikan ada hubungan satu dengan yang lain sehingga peserta didik mampu mengaplikasikan konsep-konsep dasar keilmuan secara terintegrasi dan holistik sesuai tuntutan KD.
        Keseimbangan antar bab
        Uraian substansi antarbab (tecermin dalam jumlah halaman), proporsional dengan mempertimbangkan KD yang didukung dengan beberapa pelatihan, contoh, ilustrasi, atau gambar secara seimbang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pokok bahasan.
      Penyajian Pembelajaran
      Selain penyajian atau urutan penulisan dalam buku, penyajian juga berhubungan dengan penyajian pembelajaran. buku teks bukan hanya sekadar menyajikan materi yang dikumpulkan melainkan juga menyajikan bagaimana materi tersebut dipelajari siswa. Bagaimana siswa hendaknya bersikap ketika mengikuti pembelajaran juga harus termuat dalam buku teks pelajaran. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian pembelajara dalam buku teks antara lian:
        Keterpusatan pada peserta didik
        Sajian materi menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran sehingga uraian dalam buku perlu didukung oleh kegiatan yang mampu membentuk kemandirian belajar peserta didik, misalnya dengan tugas-tugas mandiri. Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional dalam pencapaian SK dan KD sehingga antarpeserta didik termotivasi untuk belajar secara komprehensif tentang berbagai persoalan kebahasaan dan kesastraan.
        Keterangsangan metakognisi peserta didik
        Sajian materi dapat mengembangkan motivasi belajar peserta didik dan merangsang peserta didik untuk berpikir kreatif tentang apa, mengapa, dan bagaimana mempelajari materi pelajaran dengan rasa senang.
        Kerangsangan daya imajinasi dan kreasi berpikir peserta didik Penyajian materi dapat merangsang daya imajinasi dan kreasi berpikir peserta didik melalui ilustrasi, analisis kasus, dan latihan.
        Bagian Pendahuluan
        Pendahuluan berisi pengantar materi setiap bab. Biasanya pendahuluan memuat tujuan yang hendak dicapai melalui sajian bab, materi, dan pelatihan yang akan dibahas pada bab tersebut.
        Bagian isi
        Bagian isi adalah bagian yang memuat keseluruhan materi yang memuat SK dan KD. Perincian yang paling lengkap ada pada bagian isi mulai dari bab, subbab sampai subbab-subbab dengan pengembangannya., serta rangkuman setiap bab
        Bagian Penutup
        Bagian penutup berisi rujukan, daftar pustaka, indeks, glosarium, dan evaluasi.
      Pendukung Penyajian
        Pengantar
        Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan, cara belajar yang harus diikuti, mengantarkan peserta didik untuk mengenal dan memahami materi yang akan dipaparkan, sehingga dapat menarik peserta didik untuk belajar lebih jauh tentang isi buku.
        Pendahuluan
        Ada uraian singkat yang mendeskripsikan isi bab sesuai dengan SK dan KD (biasanya ditampilkan dalam kotak) tanpa mengeksplisitkan judul pendahuluan.
        Daftar transliterasi Arab - Latin
        Ada daftar transliterasi Arab - Latin yang bersumber pada acuan ilmiah tertentu, dan dipakai secara konsisten, misalnya huruf ب  /ba'/ ditransliterasikan /b/, ت /ta'/ ditransliterasikan /t/, ط /to'/ ditransliterasikan /th/, dst.
        Glosarium
        Ada glosarium yang berisi daftar istilah Arab maupun istilah umum penting dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut, dan disusun secara alfabetis.
        Indeks
        Indeks merupakan daftar kata penting yang diikuti dengan nomor halaman pemunculannya.
        Daftar pustaka
        Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku tersebut disusun menurut aturan yang baku, misalnya diawali dengan nama pengarang (yang disusun secara alfabetis), tahun terbitan, judul buku / majalah / makalah / artikel, tempat, dan nama penerbit, nama dan lokasi situs internet serta tanggal akses situs (jika memakai acuan yang memiliki situs). Pustaka berbahasa Arab disajikan dan dikelompokkan secara terpisah dengan tulisan atau font Arab.  
          Point-point di atas merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam menilai sebuah buku teks sebelum merekomendasikannya kepada siswa. Jika dapat menilai dengan baik dan objektif tentunya buku yang akan diperolah adalah buku yang memang terbaik dan cocok untuk diterapkan kepada siswa.
          Buku yang baik akan mempercepat siswa memahami atau mendapat ilmu. Dan ilmu yang baik adalah ilmu yang dapat dimanfaatkan. Jadi menyeleksi adalah pekerjaan yang mendatangkan manfaat.

      LEMBAR KERJA CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN
      Contoh lembar kerja cakupan materi buku teks pelajaran bahasa arab kelas VIII MTs

    STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR HALAMAN DALAM BUKU KESESUAIAM URAIAN MATERI DENGAN SK KD
    Kelengkapan Keluasan Kedalaman
    Tidak Ada Tidak sesuai Sesuai Tidak sesuai Sesuai
    MENYIMAK/ISTIMA' ( Memahami wacana lisan  melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk gagasan atau dialog sederhana) tentang  الســاعة)
      Mengidentifikasi bunyi huruf hija-iyah dan ujaran (kata, frasa, atau kalimat) dalam suatu konteks wacana lisan tentang “as-sa'ah”  dengan cara mencocokkan dan  membedakan secara tepat
      Menemu-kan infor-masi umum dan  atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana tentang c yang meliputi bilangan bertingkat.
      Memberikan tanggapan/ respons pada ide/gagasan yang terdapat pada wacana lisan atau dialog sederhana tentang الســاعة yang meliputi bilangan bertingkat
    BERBICARA/KALAM (Mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman  serta informasi melalui kegiatan bercerita serta  bertanya jawab tentang الســاعة
      Menyampai-kan informasi secara lisan dengan lafal dan kalimat  yang tepat me-lalui kegiatan bercerita tentang الســاعة dengan meng-guna-kan media gambar/ alat peraga  dan menerap-kan kalimat meliputi: kata bilangan bertingkat
    Melakukan tanya jawab dengan lancar dan tepat tentang الســاعة dengan mengguna-kan alat peraga dan struktur kalimat yang meliputi kata bilangan bertingkat
    BERBICARA/KALAM (Mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman  serta informasi melalui kegiatan bercerita dan bertanya jawab tentang أنشطتي في المدرسة)
      Menyampaikan informasi secara lisan tentang  أنشطتي في المدرسة dengan lafal yang tepat dan benar dengan menggunakan kalimat berstruktur:   mubtada+khabar+maf'ul bih (jumlah ismiyyah)
      Melakukan dialog seder-hana tentang أنشطتي في المدرسة dengan tepat   dengan meng-gunakan kalimat berstruktur: mubtada+khabar+maf'ul bih (jumlah ismiyyah)
      Menjelaskan  tentang أنشطتي في المدرسة melalui  ke-giatan berce-rita dengan dan benar dengan menerapkan kalimat berstruktur: mubtada+khabar+maf-'ul bih (jumlah ismiyyah)
    MEMBACA/QIRA'AH(Memahami berbagai  ragam teks tulis  dalam bentuk gagasan atau dialog sederhana, baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan membaca,  menganalisis dan  menemukan pokok pikiran tentang أنشطتي في المدرسة)
      Membaca nyaring, melafalkan huruf hijaiyyah, kata, frase, kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima tentang أنشطتي في المدرسة dengan menggunakan kalimat berstruktur: jumlah fi'liyyah 
      Mengidentifikasi kata, frasa, atau kalimat dalam wacana tertulis tentang kegiatan di rumah dengan menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi'liyyah
      Menemu-kan infor-masi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana  tentang أنشطتي في المدرسة dengan menerapkan kalimat berstruktur: jumlah fi'liyyah
    KITABAH/MENULIS (Mengungkapkan pikiran, gagasan,  perasaan, pengalaman dan  informasi baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan meringkas dan menulis tentang البيت فى أنشطتى
      Menulis para-graf sederha-na tentang البيت فى أنشطتى dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: mubtada+khobar+maf'ul bih (jumlah ismiyyah)
      Menulis kegiatan siswa di madrasah dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: mubtada+khobar+maf'ul bih (jumlah ismiyyah)
    BERBICARA/ KALAM (Mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman  serta informasi melalui kegiatan bercerita dan bertanya jawab tentang البيت فى أنشطتى
      Menyam-paikan informasi secara lisan dengan lafal dan kalimat  yang tepat  tentang البيت فى أنشطتى dengan menggunakan media gambar/alat peraga  dan menerapkan  struktur kalimat meliputi: jumlah fi'liyyah
      Berbicara tentang البيت فى أنشطتى dengan tepat dan benar menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi'liyyah
      Bercerita dengan menggunakan media gambar aktivitas di rumah  dengan  tepat dan benar  menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi'liyyah
    MEMBACA/QIRA'AH Memahami berbagai  ragam teks tulis  dalam bentuk gagasan atau dialog sederhana, baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan membaca,  menganalisis dan menemukan pokok pikiran tentang البيت فى أنشطتى
      Membaca nyaring, melafalkan huruf hijaiyyah, kata, frase, kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima tentang البيت فى أنشطتى dengan menggunakan kalimat berstruktur: jumlah fi'liyyah 
      Mengidentifikasi kata, frasa, atau kalimat dalam wacana tertulis tentang kegiatan di rumah dengan menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi'liyyah
      Menemukan informasi umum dan atau rinci dari wacana tulis sederhana  tentang البيت فى أنشطتى dengan menerapkan kalimat berstruktur: jumlah fi'liyyah
    KITABAH/MENULIS   Mengungkapkan pikiran, gagasan,  perasaan, pengalaman dan  informasi  baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan meringkas dan menulis tentang   البيت فى أنشطتى
      Menulis jadwal kegiatan harian di rumah dengan menggunakan struktur kalimat terdiri: jumlah fi'liyyah
      Menulis paragraf sederhana tentang kegiatan sehari-hari di rumah dengan menggunakan kalimat berstruktur jumlah fi'liyyah





    INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB
      KELAYAKAN ISI

    SUB KOMPONEN BUTIR SKOR ALASAN PENILAIAN
    A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi 1 2 3 4
    2. Keluasan materi
    3. Kedalaman materi
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    B. KEAKURATAN MATERI 1. Keakuratan gramatika
    2. Keakuratan istilah
    3. keakuratan gambar dan ilustrasi
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    C. KEMUTAKHIRAN MATERI 1. Kesesuaian materi dengan perkembangan
    bahasa Arab
    2. Contoh dan kasus akurat
    5. Kemutakhiran pustaka
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    D. KESESUAIAN BUDAYA 1. Cakupan tema
    2. wawasan kebangsaan
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    E. RANGKUMAN DAN EVALUASI 1. latihan penguatan
    2. evaluasi kemampuan
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    F. PENGAYAAN 1. Materi pengayaan kosakata (mufrada:t)
    2. Materi pengayaan gramatika (qawa:id)
    3. Materi pengayaan keterampilan
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN


    2. KELAYAKAN PENYAJIAN

    SUB KOMPONEN BUTIR SKOR ALASAN PENILAIAN
    1 2 3 4
    A. Teknik penyajian 1. Konsistensi sistematika penyajian
    2. Keruntutan sajian
    3. keseimbangan sajian materi (substansi) antar ban dan antar subbab
    4. sistematika dalam bab
    5. ragam latihan
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    B. PENDUKUNG PENYAJIAN 1. pengantar
    2. pendahuluan
    3. Daftar transliterasi Arab - latin
    4. glosarium
    5. indeks
    6. daftar pustaka
    7. materi audio
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    C. STRATEGI PENYAJIAN 1. interaktif-partisipatif
    2. Mendorong keterlibatan peserta didik untuk belajar mandiri dan kelompok yang interaktif dengan sumber belajar
    3. Mendorong berfikir kritis, kreatif, dan inovatif
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN
    D. KOHERENSI DAN
    KERUNTUTAN
    ALUR PIKIR
    1. Ketertautan antarbab, subbab, dan alinea
    2. Keutuhan dan keterpaduan makna dalam bab subbab, alinea.
    RANGKUMAN DAN SARAN PERBAIKAN



    BAB III
    SIMPULAN
      KRITERIA PENYUSUNAN BUKU AJAR
          Badan standar nasional pendidikan (BSNP) mengeluarkan suatu pedoman penulisan buku teks yang di dalamnya menjelaskan tentang prinsip-prinsip penulisan buku. Ada tujuh prinsip yang di kemukakan BSNP yang di anggap ideal dalam penyusunan buku teks, yaitu sebagai berikut:
      Kebermaknaan
    1. Keotentikan
    2. Keterpaduan
    3. Keberfungsian
    4. Performansi komunikatif
    5. Kebertautan
    6. Penilaian
      INSTRUMEN PENILAIAN BUKU AJAR
       Ada beberapa faktor yang dapat kita jadikan bahan penilaian terhadap sebuah buku pelajaran. Kelayakan isi dan kelayakan penyajian merupakan hal yang perlu diperhatikan dari buku teks yang akan dipilih karena kedua hal tersebut menentukan kualitas dan kesesuaianya
    diterapkan pada siswa.
    1. Kelayakan Isi
    2. Kesesuaian Uraian Materi dengan SK dan KD
    3. Kelengkapan Materi
    4. Kedalaman materi
    5. Keakuratan Materi
    6. Materi Pendukung Pembelajaran
    7. Kelayakan Penyajian
    8. Teknik Penyajian
    9. Penyajian Pembelajaran
    10. Pendukung Penyajian
    DAFTAR PUSTAKA
      Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Instrumen Penilaian Buku Teks.
      http://ramlannarie.wordpress.com/2011/10/22/penilaian-buku-teks-pelajaran-bahasa-indonesia-smp/
      Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Kurikulum dalam Konteks Standar Nasional Pendidikan.
      Pusat Perbukuan. (2005). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
      Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia (Permenag) No.2 tahun 2008 tentang SKL dan SI pendidikan agama islam dan bahasa arab di madrasah Info : 

    Label dari