Dampak Badai Matahari
Badai Matahari, akibat letusan lidah api Matahari yang terjadi pekan lalu menghadirkan ‘pertunjukan’ yang sangat indah di kawasan belahan utara Bumi. Namun menurut sejumlah pakar, badai itu juga berdampak besar bagi planet bumi. Badai surya memaksa sejumlah perangkat, misalnya satelit transmisi, meningkatkan daya yang digunakan sebagai kompensasi atas gangguan elektrik. Selain itu, badai juga memaksa sejumlah pesawat terbang mengubah rute mereka akibat adanya interferensi radio di dekat kawasan Kutub Utara.
Dikutip dari CBS News, 2 Februari 2012, saat astronom mengamati badai Matahari terhebat dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah orang yang beruntung yang tinggal di kawasan belahan bumi Utara di latitude tinggi, mulai dari Kanada sampai negara-negara Skandinavia dapat melihat efek badai tersebut.
Di seluruh bagian atas Bumi, partikel-partikel surya yang bertumbukan dengan medan magnet planet Bumi telah memunculkan aurora borealis (atau disebut juga northern lights) yang sangat indah. Cahaya ini bisa dilihat dengan mata telanjang.
Meski begitu, tentunya badai Matahari hanya bisa dilihat menggunakan satelit. Dari pantauan kamera, sebuah letusan lidah api yang terjadi pada Minggu, 29 Januari lalu di permukaan Matahari telah melontarkan awan raksasa yang terdiri dari proton, elektron, dan partikel atom hingga mencapai miliaran ton ke arah Bumi dengan kecepatan 6,4 juta kilometer per jam.
“Badai radiasi ini bertahan lama. Fenomena seperti ini jarang muncul, tetapi saat terjadi, efeknya akan kita rasakan selama beberapa hari,” kata Douglas Beisecker, peneliti dari Space Weather Prediction Center, Colorado, Amerika Serikat.
Vivanews.