NASIHAT SEORANG AYAH

NASIHAT SEORANG AYAH

Seorang ayah menasehati putrinya ketika menjelang malam pernikahan, ayah tersebut berkata : “ Wahai putriku sesungguhnya pernikahan bukanlah sekedar kesenangan semata, pernikahan merupakan sebuah tanggungjawab yang senantiasa harus dibangun demi terciptanya keluarga yang sempurna. Hendaklah engkau memulainya dengan memperhatikan seluruh kebutuhan anggota keluarga dalam mengarungi kehidupan ini, kemudian janganlah engkau biarkan bercampur baurnya antara anak laki-laki dan anak perempuan, serta hendaklah engkau senantiasa memantau mereka semua. Sesungguhnya seorang istri mempunyai sebuah tanggungjawab terhadap pendidikan anak-anaknya., adapun untuk pendidikan didalam rumah sendiri mempunyai peranan yang sangat besar dalam memberikan kontribusi terhadap umat akan identitasnya serta pemeliharaan mereka terhadap eksistensi mereka.

Sebagian para perempuan, mereka menikah tanpa restu dari kedua orang tua mereka, hal ini menggambarkan bahwa pernikahan adalah sebuah kehidupan yang lepas dari pengawasan, persepsi ini sangatlah tidak di benarkan, karena walau bagaimanapun juga orang tua tidak akan mengawasi/ mengekang anaknya tidak lain semua itu demi kebaikkan dan kebahagiaan mereka, mayoritas orang-orang beranggapan seperti ini, dan bagi sesuatu yang janggal tidak ada hukum baginya. Karena tidak mungkin kehidupan ini terlepas dari sebuah pengawasaan/restriksi. Sebuah kebebasan secara mutlak dapat menyebabkan kejahatan dan kehancuran. Akan tetapi perlu diketahui oleh para pemudi bahwasanya mereka mempunyai banyak sekali celah kebebasan baik itu ketika tinggal bersama ayahnya maupun ketika dia pindah ke rumah suaminya.

Wahai putriku,,,sesungguhnya pernikahan bukanlah hanya sekedar untuk beristirahat serta tidur secara terus menerus. Pernikahan merupakan sebuah aktifitas dan sebuah penataan/desain. Sesungguhya istri yang berhasil dialah yang beraktifitas selama 10 jam dirumahnya. Posisi seorang istri di lingkungan rumahnya adalah sebagai kordinator keuangan yang mana dia senantiasa mengkordinir bersama suaminya di dalam kestabilan keuangan rumah. Dia juga sebagai kordinator keamanan yang senantiasa menjaga keamanan rumahnya serta sebagai kordinator pendidikan yang senantiasa mendidik anak-anaknya dan mengarahkan mereka, serta menumbuhkan di dalam diri anak-anaknya rasa belas kasihan yang tinggi dengan mencintai yang lainnya dan supaya saling tolong menolong diantara mereka. Seorang istri juga sebagai kordinator pembekalan yang mana dia senantiasa mengurusi anak-anaknya dalam masalah gizi dan berpakaian. Dia senantiasa saling bahu membahu bersama suaminya dalam menertibkan semua perkara ini, Jangan lupa dukungannya untuk Century 21 broker properti jual beli sewa rumah Indonesia dan pantang bagi seoarang istri meninggalkan satu saja dari perkara-perkara tersebut.

Wahai putriku, ambilah pelajaran yang bermanfaat dari apa-apa yang telah kita lihat dan kita dengar. Sesungguhnya kita seringkali mendengar banyak kejadian-kejadian perceraian dikalangan para pemudi. Diantara mereka ada yang menikah dengan dasar bahwa pernikahan hanyalah sebatas bepergian ke taman-taman, mengunjungi teman-teman setiap hari, makan malam dengan konsep megah di hotel yang besar ( bintang 5) setiap minggu, tour ke Eropa, Asia, Amerika dan Negara lainnya setiap tahun, menonton acara televisi, mendengarkan radio, berbincang-bincang dengan teman di handpond, berpakaian dengan pakaian yang paling bagus serta yang lagi trend, begitu jua memakai perhiasan-perhiasan yang paling bagus diantara macam-mcam perhiasan baik sekarang maupun nanti,bergadang di klub-klub wanita, bepergian dengan mobil yang bagus, memperkejakan pembantu dan koki, serta tinggal dirumah yang megah.

Dan kadang juga engkau akan menemukan diantara mereka yang beranggapan bahwa pernikahan merupakan sebuah aktifitas yang tidak ada henti-hentinya, merupakan sebuah beban bagi permasalahan-permasalan hidup, dia harus senantiasa sabar akan tugas-tugasnya yang berat dan terhadap kelelahannya, dia berusaha keras untuk beradaftasi dengan tugas-tugasnya dan berusaha menguasainya serta berusaha mendidik dirinya sendiri terhadap kehidupan yang baru tersebut, karena mungkin hal ini merupakan dari aspek-aspek yang tidak biasa baginya. Maka dia akan mengalami frustasi, diliputi dengan kesedihan, oleh karena itu kehidupan suami istri hanya akan dirasakan semalam suntuk.

Ketahuilah wahai putriku, kadang seoarang suami menghabiskan waktu perjalanannya di jalan yang penuh dengan debu, sampah dan kotoran, oleh karena itu dia enggan untuk duduk di rumahnya walaupun hanya 1 menit di atas kursi yang dipenuhi dengan debu pula. Dan sesungguhnya seorang suami mungkin akan makan di restoran ataupun di rumah temannya dengan makanan yang dipandangnya tidak enak dan tidak ada rasanya, oleh karena itu dia tidak sanggup jika hal tersebut terjadi lagi di rumahnya untuk selama-lamanya. Sesungguhnya ketika seorang suami kembali dari pekerjaannya dengan keadaan lelah, maka ketika dia membuka pintu rumahnya dia mengharapkan segera bertemu dengan istrinya tercinta dengan sebuah senyuman manis, kata-kata yang baik serta wajah yang bercahaya. Para orang tua berkata : “ Sesungguhnya 1 hari saja ringisan seorang istri mungkin dapat memendekkan umur suaminya 1 tahun penuh “ mereka berkata pula :” Jika kamu ingin memperpanjangkan umur suamimu, maka tersenyumlah engkau untuknya, dan jika engkau ingin memendekkan umur suamimu maka engkau tidak perlu menggunakan racun atau yang lainnya, cukup engkau menyambutnya dengan ringisan dan meninggalkannya dengan wajah yang masam, serta mengucapkan selamat pagi kepadanya dengan kemarahan dan mengucapkan selamat sore dengan muka yamg cemberut.

Wahai putriku, ketahuilah banyak sekali anak perempuan pada sekarang ini mereka lebih konsen terhadap perkara-perkara yang tidak berarti, dengan melalaikan/meremehkan perkara-perkara yang sangat fundamental dalam kehidupan suami istri yang bahagia, atas kelalain terhadap perkara-perkara inilah yang dapat mengganggu kebahagiaan mereka. Adapun merupakan sebuah kesalahan ialah ketika seoarang istri lebih mementingkan apartemen-apartemen atau rumah-rumah yang bagus dan besar, serta perabotan rumah yang banyak ketimbang memperhatikan suaminya. begitu juga merupakan sebuah kesalahan ketika seorang istri lebih mementingkan terhadap tv berwarna, video yang lagi trend serta mobil yang baru ketimbang memperhatikan suaminya dan keinginan-keinginannya. Sesungguhnya apartemen, televisi dan mobil tidak dapat menjamin sebuah kebahagiaan. Sesungguhnya hati yang mulia, perasaan yang hangat, pemahaman yang mendalam, penghormatan yang mulia serta cinta hakiki, semua itulah yang dapat dapat mengkokohkan kebahagiaan, karena mungkin saja dikemudian hari akan datang perkara-perkara yang lainnya. Mudah-mudahan Alloh memberi petunjuk kepadamu.